1. SMAN 1 Tigaraksa / SMAN 6 Kab.Tangerang
Sejarah
Lembaga
SMA Negeri 6 Kota Tangerang, pada awalnya adalah alih fungsi dari SPG
Negeri Tangerang pada tahun 1970 dan berlokasi di Jl. Babakan PDAM
Tangerang. Pada tahun 1971, Pemda/Bupati Tangerang telah menyerahkan
satu unit bangunan sederhana bekas permainan casino di atas lahan 800 m2
, yang terletak di Jl. Sudirman No.4 (sekarang Jl. Bouraq No.4
Tangerang).
Dari
tahun 1980 SPG Negeri Tangerang mulai menampakkan kemajuan-kemajuan
dalam berbagai bidang terutama dalam menyiapkan tenaga pendidik untuk
Sekolah Dasar (SD). Sebelum pembangunan fisik SPG dari tahun 1970 sampai
dengan 1979, kurang lebih kurun waktu 1 (satu) Dasawarsa (10 tahun),
keadaannya belum menggembirakan ditinjau dari segi kwantitas maupun
kwalitas secara umum. Animo masuk ke SPG Negeri dari tahun 1970 sampai
tahun 1979 rata-rata tiap tahunnya hanya berkisar 50 orang siswa/siswi.
Tetapi setelah tahun 1980 sampai menjelang alih fungsi ke SMA Negeri
tahun 1989/1990 (kurun waktu 10 tahun) perkembangan SPG Negeri Tangerang
terus meningkat, dan animo masuk ke SPG Negeri Tangerang terus
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa baru kelas 1 (satu)
yang dapat ditampung atau diterima hanya rata-rata 25% dari jumlah
pendaftar.
Meninjau
kembali luas tanah dan bangunan SPG Negeri Tangerang yang hanya 800 m2
(berukuran 20 m2 x 40 m2), maka lembaga berusaha untuk memindahkannya ke
lokasi yang lebih memadai atau layak. Hal ini pernah direncanakan ke
daerah Cisauk Kecamatan Serpong, ke daerah Priang, ke daerah Bencongan,
Perumnas II Tangerang, ke Cikokol dan bahkan ketanah milik Departemen
Kehakiman (dari tahun 1983 s/d 1987) namun selalu tidak membuahkan
hasil.
Pada
tahun 1989 SPG diseluruh Indonesia dihapus dan diganti dengan LPTK
(Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) atau setara dengan D II.
Sehubungan dengan penggantian tersebut, maka SPG Negeri Tangerang
beralih fungsi menjadi SMA Negeri 5 Tangerang.
Memperhatikan
luas tanah yang hanya 800 m2 sepertinya tidak layak lagi digunakan
apalagi jumlah siswa yang semakin meningkat. Hal inilah Lembaga
berinisiatif menugaskan salah seorang guru untuk mengupayakan pencarian
dan pemindahan lokasi SMU Negeri 5 Tangerang ketempat yang lebih luas
serta layak. Melalui proses yang cukup alot dan tapi pasti, maka pada
tanggal 20 Juni 1996 (dalam waktu 6 tahun) permohonan tanah untuk lokasi
gedung SMU Negeri 6 Tangerang dapat terwujud dengan status pinjam pakai
selama 25 tahun dan dapat diperpanjang di lokasi tanah milik PAP II
dengan persetujuan Menteri Perhubungan dan Surat Menteri Keuangan.
Dengan
terwujudnya lokasi untuk gedung SMU Negeri 6 dari PAP II, yang menjadi
pemikiran adalah masalah pembangunan gedung atau fisiknya apalagi adanya
pembicaraan dari pihak PAP II dengan lembaga SMU Negeri 6 Tangerang
yaitu :
"Apabila lokasi yang diberikan oleh PAP II tidak segera dibangun, maka PAP II akan mencabut kembali perjanjian Pinjam Pakai"
Hal
inilah yang memacu lembaga SMU Negeri 6 Tangerang semakin kerja keras
sekalipun dalam keadaan cemas dan khawatir. Namun dibalik kecemasan dan
kekhawatiran itu, lembaga SMU Negeri 6 Tangerang selalu eksis menempuh
misi dengan melalui 3 (tiga) sumber proyek yang mendanai pembangunan
gedung SMU Negeri 6 Tangerang, dan hal ini dilakukan dengan melalui :
Pembangunan Gedung Bantuan Kodya Tangerang, Pembangunan Gedung Bantuan
APBN Kanwil Depdikbud Prop. Jawa Barat, dan Pembangunan Gedung Bantuan
EOCF.
1 komentar:
artikel yang sangat bagus, bisa menambah wawasan -tingkatkan informasinya
Posting Komentar