Mengapa harus Wahidin - Irna, ini adalah alasannya
1.dari sisi Konsep, WARNA punya kerangka berpikir, visi misi dan program yang jelas, baik itu dalam kerangka memenangkan Pemilukada dan kebijakan pembangunan Banten ke Depan. dimana konsep itu selaras dengan kemaun besar masyarakat Banten yang menginginkan Perubahan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya dan demografi Banten.
2. Dari sisi Kompetensi, WARNA telah berhasil memadukan kemampuan didalam dirinya, baik itu knowledge, skill, dan attitu secara dinamis kedalam bentuk-bentuk leadership yang kuat namun akomodatif dan kooperatif dengan situasi dan kondisi yang ada, sehingga akan banyak melahirkan karya nyata yang inovatif dan kreatif yang bisa dimanfaatkan dan dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
3. dari sisi Komitmen, WARNA telah terbukti mempunyai komitmen yang tinggi dalam mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat. Komitmen tersebut tertuang dalam program-program peningkatan pelayanan publik, perbaikan mutu pendidikan, penciptaan lapangan kerja, perbaikan infra srtuktur, kepastian hukum dan menciptakan rasa aman ditengah-tengah rakyat. Kartu Multiguna adalah salah satu terobosan program pro rakyat yang sangat luar biasa.
4. dari sisi Konsistensi, WARNA telah terbukti dgn banyaknya Prestasi Tingkat Nasional, mulai dari sisi Pengelolaan Keuangan Daerah (WTP), ADIPURA sampai Penghargaan Lingkungan Hidup. Ketulusan hati dalam menjalankan komitmenlah yang mendatangkan segudang pujian, baik dari masyarakat, LSM dan Pemerintah
Terbaik se-Indonesia dalam Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah 2010.
Kinerja Pemerintah Kota Tangerang kembali mendapat apresiasi. Kemarin (7/6), Walikota Tangerang Wahidin Halim menerima award dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas prestasi menyusun status lingkungan hidup daerah 2010 terbaik se-Indonesia. Penghargaan ini merupakan yang kali kedua.
Walikota Wahidin mengungkapkan, dengan diraihnya penghargaan ini, menunjukkan bahwa Kota Tangerang benar-benar concern dan tak main-main dalam hal pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup, serta selalu mengajak masyarakat terlibat di dalamnya. "Penghargaan ini kami dedikasikan untuk masyarakat Kota Tangerang, karena atas partisipasi aktif masyarakat Piala ini bisa diraih," ujar Walikota saat menerima award terbaik SLHD se-Indonesia di Istana Negara Republik Indonesia, Selasa (07/06).
Seperti diketahui, Pemkot Tangerang telah menggulirkan program-program popular terkait masalah lingkungan, diantaranya Kampung Hijau, Green Building, Forum Kota Tangerang Sehat, gerakan Go Green, Gerakan Langit Biru. Dengan adanya program-program tersebut, sarana pendukung kegiatan itu pun turut difasilitasi guna mempermudah dalam pelaksanaannya. Ini merupakan bukti seriusnya Pemkot Tangerang dalam pengelolaan lingkungan.
Lebih lanjut, Walikota menjelaskan diraihnya SLHD ini, karena Pemkot Tangerang telah memenuhi indikator yang telah ditentukan KLH, seperti pengelolaan lingkungan, baik yang berhubungan dengan infrastruktur atau pun kondisi alam. Dimana penilaian di mulai dari tingkat pencemaran, pembuangan limbah dan pengolahannya, penghijauan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pengelolaan situ."Yang jelas, hal yang berhubungan dengan lingkungan hidup, PemkotTangerang juaranya," tegasnya.
Adapun sebelum penilaian, ada beberapa hal yang wajib untuk dilakukan Pemkot Tangerang. Dalam hal ini oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH), yaitu dengan membuat sebuah laporan perjalanan lingkungan hidup yang dikerjakan BPLH bersama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selama satu tahun berjalan yaitu tahun 2010, yang diajukan kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten dan akhirnya diteruskan kepada KLH RI.
MenurutWalikota, dalam laporan ini dijabarkan upaya Pemkot Tangerang dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup, baik laporan triwulan atau pun semesterannya, dan inilah yang dinilaioleh KLH. "Karena terstrukturnya laporan dengan baik dan realisasi dilapangan juga sesuai dengan laporan, maka Pemkot Tangerang berhasil meraih predikat SLHD terbaik se- Indonesia ini," paparnya sambil menambahkan bahwa Pemkot Tangerang juga telah meraih penghargaan di bidang lingkungan lainnya seperti Adipura serta Adiwiyata yang diraih SMPN 13 Kota Tangerang sebagai juara tingkat nasional.
Walikota kembali menyampaikan, penghargaan demi penghargaan yang selalu diraih Kota Tangerang, tak lain sebagai hasil kerja keras dan solidnya kerjasama antar SKPD maupun masyarakat yang ada di Kota Tangerang. "Ini adalah keberhasilan Pemkot dan masyarakat Kota Tangerang, penghargaan ini merupakan sebuah semangat untuk lebih membangun kota akhlakul karimah lebih hijau, bersih sesuai dengan nilai-nilai agama. Peduli lingkungan, akan selalu tercermin dari masyarakat Kota Tangerang," pungkasnya.
Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dadang Basuki mengatakan, tahun 2008 lalu Pemkot Tangerang juga memperoleh penghargaan yang sama. Namun tahun 2009 tidak dapat karena tidak diusulkan pemerintah provinsi ke KLH.
Dadang menjelaskan, dari laporan status lingkungan hidup daerah (SLHD) tahun 2010 terdapat dua buku besar. Pertama adalah buku yang berisikan data-data dan yang kedua adalah buku analisis."Data yang kita sajikan lengkap. Dengan analisisnya juga nyambung. Dengan begitu nilai kita tinggi," kata Dadang.
- Ketua TP PKK Kab. Pandeglang
- Pelindung GOW Kab. pandeglang
- Pelindung Dharma wanita
- Ketua Harian Komite Penanggulangan Aids Daerah
- Ketua Yayasan Kanker Kabupaten Pandeglang
- Pembina Panti jompo Nini Aki Berkah Kabupaten Pandeglang, Penasehat BKMT
- Penasehat Tim Operasional PAUD
- Pembina Fatayat NU
- Pembina Al Hidayah
- Ketua Umum PMI Kab. Pandeglang
walau demikian Pendidikan adalah hal yang utama, pada tahun ini beliau telah berhasil menuntaskan gelar S2 nya di UIEU Jakarta. Yang merupakan modal dan aset penting untuk mencapai tujuannya guna memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
- Penghargaan Kesatuan Gerak KB PKK Kes Tingkat Provinsi Banten Tahun 2003 Kategori Kabupaten
- Profil Tokoh Wanita Muslim Indonesia Thun 2002
- Pembekalan Tingkat Nasional Peran TP PKK dalam era Otonomi daerah dan Administrasi kependudukan.
- Sosialisasi ASI Eklusif, Motivator Utama Penggunaan Asi dari UNICEF
- Penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2004
- Penilaian GSI Tingkat Provinsi Banten Tahun 2007
Berbagai pelatihan telah diikutinya guna menambah wawasan dan menimba ilmu demi mewujudkan cita-citanya menjadikan masyarakat yang mandiri dan sejahtera, adapun pelatihan tersebut antara lain :
- Program MP-ASI di Kabupaten Tangerang tahun 2002
- Pelatihan 10 Program Pokok PKK
- Pelatihan Program PADU di Jakarta Tahun 2003
- Pelatihan Aliansi Pita Putih
- Pelatihan Kesetaraan Gender
- Pelatihan Pelaksanaan Keaksaraan Fungsional
- Seminar Perempuan Dalam Politik di Hotel Ariston Jakarta Tahun 2004
- Change Or Loose By. Renaldi Kasali Tahun 2004
- Manajemen Qalbu ( KH. Abdullah Gymnastiar ) Tahun 2006
- Penurunan Angka Kematian Ibu dan AKB ( UNICEF )
Penanggulangan HIV AIDS - Peningkatan Cakupan Imunisasi
Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) - Seminar Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan & Anak, serta Human Trafficking, oleh Kajati Banten bekerjasama dengan Bagian Hukum Pemkab Pandeglang
- Konferensi Ketahanan Pangan Nasional,di Balai Kartini Jakarta 13–15 November 2008
- Seminar Inisiasi Inisiasi Asi Eksklusif Dr. dr. Utami Rusli,SP.MBA, Desember 2008
- Pelatihan Politik Kampanye Perempuan Potensial PUSKAPOL UI di Hotel Mercure Ancol 1-3 Desember 2008
- Training ESQ 165 By Ari Gynanjar Angkatan 33
- Seminar Change Or Loose By Renaldi Kasali dan Ari Gynanjar Tahun 2004
- Training ESQ 165 Eksekutif angkatan 64 By Ari Gynanjar 2008
- Training Perempuan Politik di Hotel Ariston 2005
- Konferensi Ketahanan Pangan Nasional oleh Presiden RI, Menteri Pertanian dan Menteri Kelautan Perikanan Jakarta Convention Centre 2008
- TOT Pemantapan Caleg Pemenangan Pemilu oleh KPU dan Bawaslu di DPP P3 Jakarta
H. Wahidin Halim, lahir pada tanggal 14 Agustus 1954 di Kampung Pinang Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Sebuah tempat yang jauh dari hikuk pikuk keramaian Kota. Dia adalah putra ketiga dari sembilan bersaudara. Putera pasangan H. Djiran Bahjuri dan Siti Rohana ini, bersama saudara lainnya, dibesarkan di lingkungan yang terbilang sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai guru SD di Poris Plawad sedangkan ibunya tidak lebih dari seorang ibu rumah tangga biasa.
Ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), seusai pulang sekolah, Wahidin kecil banyak menghabiskan waktunya untuk menggembala kerbau. Rutinitas pekerjaan itu dilakukannya tanpa sedikitpun keluhan. Dia selalu riang gembira, sekalipun kerbau yang digembalakan ketempat cukup jauh. Mulai dari rumahnya di Pinang hingga ke sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Selapajang, Rawalele ataupun Rawabokor. Di sela-sela mengembala kerbau, Wahidin bersama teman-temannya kerapkali bersenang-senang, mandi di Kali Angke yang kala itu airnya masih bening dan bersih. Selain menggembala, Wahidin kecilpun turut serta membantu orang-tuanya menjual hasil pertanian, seperti cabe yang baru dipanen dari sejumlah petani ke Pasar Anyar. “Sekitar tahun 65 dan 70-an, Ayah saya bersama tetangga, kalau panen cabe menjualnya ke pasar“, kenangnya.
Ada sebuah kenangan yang membekas di benaknya, yaitu ketika duduk di bangku SMP, dia pernah merasakan belajar sambil berdiri di ruang kelas, karena tidak ada bangku. Saking ingin mendapatkan kenyamanan dalam belajar, dia terpaksa membawa bangku milik orang-tuanya yang sudah tidak layak pakai ke sekolah. Bahkan terkadang dijumpai Wahidin terkantuk-kantuk dalam mengikuti pelajaran di sekolah, hal itu disebabkan kurang tidur, selepas dini harinya mengantar cabe ke Pasar Anyar.
Di lingkungan keluarga, Wahidin termasuk orang yang cukup dekat dengan keluarga. Salah satunya dengan Hasan Wirayudha, yang sekarang menjadi Menteri Luar Negeri RI. Semasa kecil, keduanya cukup komunikatif, baik ketika di rumah, maupun bila sedang bermain. Pernah suatu ketika, keduanya asyik memandang pesawat terbang yang melintas di atas rumahnya. Mereka berdua berlarian mengejar kemana arah pesawat pergi. Sering terlontarkan ucapan untuk minta duit dan kue, sedangkan kakaknya minta ikut naik pesawat itu. Ibunya lantas bilang “ Gua doain supaya kalian berdua kelak dapat ikut naik pesawat gratis dan dapat kue atau makanan banyak, ternyata doa itu sekarang terkabul “, kenang Wahidin.
H. Djiran Bahjuri, ayahnya, selalu menanamkan nilai-nilai kejujuran kepada anak-anaknya dalam bersikap. Hal semacam itu menjadi pelajaran berharga bagi Wahidin. Tidak dibenarkan mengambil sesuatu yang sebenarnya milik orang lain menjadi milik pribadi. Ayahnya terkadang kalau hendak mengajar ke sekolah, membawa palu dan paku. Kalau ada bangku yang rusak, ayahnya tidak segan-segan untuk memperbaiki. Kedua orang tuanya sempat berpesan, agar ilmu yang dituntut Wahidin bersaudara, nantinya dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat luas. Jangan sampai mengambil harta negara untuk kepentingan pribadi. Mengabdi harus sepenuh hati dengan tulus ikhlas, sehingga mendatangkan manfaat dan barokah bagi semuanya. Demikian pesan orang tuanya yang hingga kini masih terngiang-ngiang di telinganya.
Dia merasa beruntung dibesarkan dalam keluarga yang demokratis. Ibunya, meski sebatas ibu rumah tangga biasa, namun cukup disiplin dan ulet dalam mendidik anak-anaknya. Kedisiplinan yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya ternyata membuahkan hasil. Sampai sekarang kedisiplinan itu menjadi prioritas bagi Wahidin.
Buah pemikiran dan hasil perenungan yang jauh sebelum menjadi Walikota terhadap kondisi dan realitas Kota Tangerang sampai saat ini, ia wujudkan melalui visi, misi dan berbagai kebijakan pembangunan yang arah dan sasarannya ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas masyarakat Kota Tangerang secara umum.
Bidang Kesehatan
Pembangunan 1000 Posyandu, dilatarbelakangi pemikiran bahwa kurangnya tempat-tempat layanan kesehatan ibu dan anak yang mudah dijangkau tanpa biaya khususnya dalam menanggulangi penyakit gizi buruk dan berbagai penyakit lainnya, akan mengakibatkan menurunnya kualitas SDM Kota Tangerang masa depan;
Kartu Multiguna, dilatarbelakangi pemikiran untuk memangkas birokrasi terhadap layanan bagi masyarakat miskin untuk memperoleh layanan dari Pemerintah Daerah baik Kesehatan, Pendidikan, Beras Miskin (Raskin), Daging Qurban, dan lainnya;
Puskesmas dan Rawat Bersalin, dilatarbelakangi pemikiran untuk membantu masyarakat miskin dan rentan yang akan berobat dan melahirkan tidak perlu ke rumah sakit dengan biaya yang mahal;
Bidang Pendidikan
Pembangunan 400 Gedung Sekolah bertingkat berikut meja dan kursi, serta kamar mandi/WC, dilatarbelakangi pemikiran pengalaman yang membekas di benaknya, yaitu ketika duduk di bangku SMP, dia pernah merasakan sekolah yang berdinding bambu, berlantai tanah dan belajar sambil berdiri di ruang kelas, karena tidak ada bangku. dia terpaksa membawa bangku milik orang-tuanya yang sudah tidak layak pakai ke sekolah karena ingin mendapatkan kenyamanan dalam belajar
Seragam Sekolah SMP rok dan celana panjang, dilatarbelakangi pemikiran bahwa anak-anak SMP baik putri dan putra sekarang ini telah menunjukkan kedewasaan yang sangat cepat sehingga perlunya penampilan mereka yang sopan dan santun seperti saat dikendaraan umum
Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dilatarbelakangi pemikiran bahwa umumnya lulusan SMU tidak dapat mengisi pasar kerja yang ada di Kota Tangerang karena dinilai banyak yang tidak memiliki kemampuan dan keahlian di bidang pekerjaan yang dibutuhkan penyedia kerja
Pemberian Insentif Guru Negeri/Swasta/MTs setiap bulan, dilatarbelakangi pemikiran bahwa dalam rangka memberikan motivasi dan meningkatkan kesejahteraan para guru (non diskriminasi), maka diharapkan dalam mendidik anak-anak menjadi semakin baik
Bidang Infrastruktur
Pavingisasi jalan-jalan lingkungan, dilatarbelakangi pemikiran bahwa jalan yang becek dan rusak menghambat masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti ngaji, ke kantor dan sebagainya;
Betonisasi jalan-jalan raya/utama dan Drainase, dilatarbelakangi pemikiran efisiensi dan efektifitas APBD dalam membiayai pembangunan fisik;
Fly over/Under pass, dilatarbelakangi pemikiran untuk penanggulangan kemacetan Kota yang semakin hari kian meningkat yang dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan di berbagai sektor;
Pembuatan Tandon Air bagi Pengembang, dilatarbelakangi pemikiran upaya penanggulangan banjir di Kota Tangerang, karena setiap kali hujan lebat selalu terjadi banjir khususnya di perumahan-perumahan;
Bidang Sosial
Bedah rumah dan pensertifikatan tanah warga miskin, dilatarbelakangi pemikiran dalam meringankan beban warga miskin untuk dapat hidup layak;
Baitul Mal Wantamwil Pegawai, dilatarbelakangi pemikiran sebagai wujud dari insan yang berakhlakul karimah dari setiap pegawai dalam menyisihkan sebagian dari rejeki yang diperolehnya selama setahun untuk membantu anak-anak yatim-piatu, fakir miskin dan kaum dhuafa lainnya;
Bidang Hukum
Perda Nomor 7 tahun 2007 tentang Minuman Keras, dilatarbelakangi pemikiran untuk memberantas kebiasaan pemuda meminum minuman keras dan begitu banyak penjual minuman keras, termasuk sakit hati karena anak didiknya telah menjadi korban dicekokin minuman keras;
Perda Nomor 8 tahun 2007 tentang Pelarangan Prostitusi/Pelacuran, dilatarbelakangi pemikiran menghadang dekandensi moral masyarakat terhadap tayangan pornografi berbagai media, tontonan, dan masuknya budaya barat ke tengah masyarakat Kota Tangerang;
Dalam kesibukan dengan pekerjaannya, H. Wahidin Halim masih sempat untuk menuangkan ide dan gagasannya dengan menghasilkan beberapa karya tulis yang diperuntukkan bagi aparatur maupun masyarakat Kota Tangerang, yaitu :
Manajemen Spiritual : “Menuju Masyarakat Yang Berakhlakul Karimah”
Download1001 Persoalan Kota Tangerang : “Ga' Gampang Ngurus Kota Tangerang”
DownloadDunia Pendidikan
DownloadZiarah Budaya Kota Tangerang : “ Menuju Masyarakat Berperadaban Akhlakul Karimah”
DownloadDemokrasi SMS : “...Suara Rakyat Jangan Dicurigai! Rakyat Bertanya WH Menjawab”
Download1001 Wajah Kota Tangerang : “ Pembangunan Menuju Akhlakul Karimah”
DownloadPiagam Akhlaqul Karimah
Download
- Pelayanan Publik Terbaik dari Kementerian PAN RI, tahun 2003
- Peringkat I Intensifikasi PBB se-Provinsi Banten, tahun 2005
- Penghargaan Sebagai Pemuda Pelopor dari Menpora RI, tahun 2005
- Pengelolaan Keuangan Terbaik se-Provinsi Banten Versi BPK RI, tahun 2006
- Piala Citra Abdi Negara untuk Pelayanan Publik Terbaik Tingkat Nasional dari Presiden RI, tahun 2006
- Men Obsession Award Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Publik dari Majalah Men Obsession, tahun 2006
- Pengelolaan Keuangan Terbaik se-Indonesia dari Departemen Keuangan RI, tahun 2007
- Lencana Dharma Bhakti Bidang Kepramukaan oleh Presiden RI dari Kwartir Nasional, tahun 2007
- Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI, tahun 2007
- Predikat Pelopor Pendidikan Nasional dari Depdiknas RI, tahun 2008
- Predikat Pembangunan Sekolah dengan Kualitas Terbaik Standar Bermutu Tingkat Nasional dari Depdiknas RI, tahun 2008
- Nominator 4 Besar BPKP Award dari BPK RI, tahun 2008
- Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Kinerja Pemkot Capai 71% dari LSI, tahun 2008
- Pelopor se-Abad Kebangkitan Nasional dari Jawa Post, tahun 2008
- Tanda Penghargaan Lencana Melati dari Kwartir Nasional, tahun 2008
- Warta Ekonomi E-Goverment Award Bidang Website Terbaik dari Majalah Warta Ekonomi, tahun 2008
- Penghargaan Atas Upaya Pencapaian Pelaporan Keuangan yang Baik Tahun Anggaran 2007 dari BPK RI
- Penghargaan Atas Laporan Keuangan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI Tahun Anggaran 2007, 2008, dan 2009
- Penghargaan sebagai Daerah Berprestasi Berdasarkan Kinerja Keuangan, Kinerja Ekonomi dan Kesejahteraan dari Departemen Keuangan RI, tahun 2009
- Penghargaan Amal Bhakti dari Departemen Agama, tahun 2010
- Anugerah Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup, tahun 2010
- Penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika, tahun 2010
Pemerintahan di Provinsi Banten layaknya dinasti kerajaan. Semua kepala daerah, mulai tingkat kota/kabupaten, provinisi, bahkan organisasi kemasyarakatan dikuasai keluarga Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah.
Hal itu terungkap dalam kegiatan mimbar bebas yang digelar Komunitas Soedirman 30 (KMS 30) di halaman Kampus IAIN SMH Banten, Kamis (31/03/2011), yang dihadiri setiap perwakilan dari organisasi mahasiswa, diantaranya Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Kumpulan Mahasiswa Lebak (Kumala), dan berbagai organisasi lainnya.
Dalam orasinya, Koordinator KMS 30, Usep mengatakan, jika 50 persen Banten sudah dikuasai oleh satu keluarga, mulai dari Gubernur, Walikota, Bupati, wakil bupati, organisasi kemasyarakatan, bahkan organisasi kepemudaan dikuasai keluarga gubernur Banten.
"Banten ini sudah dikuasai kroni-kroninya Atut (Gubernur Banten,red). Sangat disayangkan, selama pemerintahannya tidak bisa mensejahterakan rakyat, yang ada hanya rakyat tertindas oleh kekuasaannya,"ujar Usep, dalam orasinya.
Menurut Usep, jumlah pengangguran di Banten semakin meningkat, pembangunan infrastruktur, seperti jalan masih banyak yang berlubang.
Bahkan, di Kota Serang saja, yang dijadikan etalasenya Ibukota Provinsi Banten, ada seorang ibu yang sampai rela menjual bayinya lantaran tidak mampu membiayai.
"Sangat disayangkan, mengingat Banten yang sudah berumur 10 tahun, tapi tidak ada sebuah perubahan yang signifikan bagi rakyat. Warga miskin semakin tertindas, yang kaya semakin berkuasa, dan menggurita,"katanya.
Usep juga mengatakan, Ratu Atut Chosiyah sudah memimpin dari mulai didirikannya Provinsi Banten, dari mulai Wakil Gubernur, plt Gubernur, dan menjadi Gubernur. Akan tetapi, hanya mendapatkan catatan merah, karena berdasarkan catatan ICW 2010, Banten peringkat ketiga korupsi se-Indonesia.
Tingkat pertama pengangguran, sekitar 9.378 bayi lima tahun (balita,red) menderita Gizi buruk, infrastruktur jalan buruk, biaya pendidikan mahal, dan kemiskinan dimana-mana.
"Hal inilah yang menjadi landasan kenapa kita harus melakukan sebuah perlawanan terhadap pemerintah yang tidak pro rakyat, dan berbagai kebijakannya telah banyak menodai hati rakyat banten,"katanya.
Mengenai pembangunan rumah dinas yang menelan Rp 14,16 miliar, membelikan mobil untuk anggota DPRD Banten Rp 16 miliar, dan tidak bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok, juga menjadi catatan.
"Hal itu tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Banten,"tegas Usep, seraya meyebutkan, jika Gubernur juga selama tiga tahun berturut-turut selalu mendapatkan opini publik Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK RI.
Sementara itu, Ucok selaku ketua Kumala, dalam orasinya mengatakan, jika sejauh ini di Banten belum ada kesejahtraan bagi warganya, dan gubernur hanya mementingkan keluarganya saja.
"Berbagai organ dikuasainya, akan tetapi implementasi kepada masyarakat tidak ada," tukasnya.
Sejauh ini, keluarga Ratu Atut yang menduduki jabatan politik dari mulai tingkat kabupaten sampai nasional ialah, Hikmat Tomet (suami, DPR RI, Golkar), Andika Hazrumy (putra, DPD), Ade Rossi Khaerunisa (menantu, DPRD Kota Serang, Golkar), Ratna Komalasari (ibu tiri, DPRD Kota Serang, Golkar), Heryani (ibu tiri, Wakil Bupati Pandeglang), Ratu Tatu Chasanah (adik, Wakil Bupati Serang);
Aden Abdul Cholik (adik ipar, DPRD Prov. Banten, Golkar), TB. Haerul Jaman (Adik tiri, Walikota Serang). Terakhir yang baru dilantik adalah Airin Rachmy Diani (adik ipar, Walikota Tangsel). (007/unk)
Khasan Sochib yang note bene Ayah dari Atut rupanya gerah dengan saingan putrinya tersebut, untuk di ketahui bahwa hampir seluruh Kota dan Kabupaten di Banten terdapat perwakilan dari Keluarga Khasan Sohib kecuali Cilegon, Lebak dan Kota Tangerang sedangkan untuk Kota Serang, Kabupaten serang, KotaTangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang semua sudah ada dalam genggaman… lalu apakah Surat tersebut merupakan ancaman dan intimidasi untuk WH ?
Inilah Surat Terbuka tersebut
Kepada Yth,
Saudara H. Wahidin Halim
Selaku Walikota Kota Tangerang
di. Tangerang
MERDEKA !!!!!!!!!!!!!!!!
Dengan ini perlu saya sampaikan kepada saudara bahwa ahkir-ahkir ini menurut pengamatan saya dimana saudara tidak lagi menjalankan norma-norma maupun sikap yang dapat dipuji sebagai seorang pejabat maupun seorang wali kota dengan motto : Ahlaqkul Karimah dimana salah satu tindakan yang tidak lagi manusiawi ketika saudara telah melakukan tindakan yang angkuh dan menonjolkan diri yang menurut saudara adalah prestasi saudara yaitu menyebutkan sebagai Pejuang Sejati, dan Bapak Pembangunan.
Bahwa dalam hal ini perlu saya tegaskan kepada saudara yang saudara maksud Bapak pembangunan itu apakah gedung-gedung bertingkat, pencakar langit yang ada atau plaza-plaza yang ada di Kota Tangerang maupun pembangunan rumah-rumah elit itu saudara klaim menjadi prestasi saudara sehingga disebut bapak pembangunan, jelas hal itu adalah tindakan kesombongan yang saudara tunjukan karena itu semua bukankah konsep saudara tetapi itu adalah konsep Investor/pengusaha yang merupakn anggota KADIN, karena saudara selaku Wali Kota tugasnya hanya untuk memberikan fasilitas kenyamanan dan mengeluarkan perijinan sehingga apa sebenarnya yang saudara bangun selama jadi wali kota?
Bahwa masyarakat kota tangerang mengetahui saudara terbukti menanam pohon dimana-mana untuk mengejarsertifikat prestasidari pemerintah pusat atau yang berwenang untuk popularitas saudara.
Bahwa selanjutnya saudara juga melaksanakan realisasi APBD,APBN atau bantuan lain untuk pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan,jembatan,irigasi,dan gedung sekolah dan perkantoran pemkot tangerang sehingga saudara disebut Bapak pembangunan, dimana hal ini adalah kewajiban saudara sebagai seorang wali kota sesuai sumpah jabatan yang pernah saudara ucapkan di hadapan wakil rayat, namun disi lain saudara .
1. Perda No. 7 dan 8 Tahun 2005 tentang pelarangan peredaran minuman keras dan pelarangan praktik pelacuran.
a. saudara meng agung-agungkan perda tersebut tentang larangan beredarnya minuman keras tetapi kenyataannya disetiap sudut di kota tangerang minuman keras ada dan untuk membuktikan ini bukan fitnah silahkan cek warung-warung, terminal dan pasar.
b. Tentang pelacuran,dimana data yang dihimpun tim saya, di kota tangerang banyak di temukan lokasi-lokasinya seperti kawasan ruko pinagsia silahkan saudara pergi kesana ketempat hiburan,dimana keampuhan perda saudara ternyata lumuh apakah itu yang sejalan dengan motto kota tangerang “Ahlaqul Karimah” ? sehingga jangan bohongi hati nurani rakyat hanya untuk mencari popularitas sesaat dan saudara telah membohongi allah dan tidak menjalankan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
2. Coba saudara liat tingkat kemiskinan masyarakat di kota tangerang sejak saudara menjadi wali kota sampai saat ini apakah saudara pernah memperhatikan orang miskin karena KADIN Banten telah mendapatkan data dimana anggaran untuk UMKM pun dari tahun ke tahun saudara anggaran kan terus menerus menurun karena saudara tidak mampu menjalankan/merealisasikan ke masyarakat bahkan anggaran tersebut karena kebodohan saudara sering mengembalikan ke KAS NEGARA. Sementara orang miskin di kota tangerang terlantar dan tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemda kota tangerang.
3. Bahwa yang paling Ironis saudara telah meminta kelurahan-kelurahan, kecamatan-kecamatan di kota tangerang untuk membuat sepanduk untuk mendukung saudara menjadi Gubernur Propisi Banten dan yang paling berbahayanya saudara juga telah membuat sepanduk/baliho/stiker di Kabupaten Pandeglang, Lebak,serang dan cilegon dengan kata-katanya tidak ada hubungannya dengan jabatan saudara sebagai walikota,karena sepanduk dan baliho saudara itu seharusnya saudara pasang di kota tangerang dan perlu saudara ketahui tidak masalah kalaupun saudara mencalonkan diri menjadi Gubernur Provinsi Banten tetapi betul-betul saudara harus merenungkan bagaimana saudara menjadi seorang Gubernur sedangkan saat ini saudara selaku walikota tidak pernah menghargai Gubernur Provinsi Banten dengan segala kelebihan dan kelemahannya apakah itu yang disebut etika yang baik atau pemimpin yang berahlakul karimah bagaimana jika saudara menjadi Gubernur pasti sikap dan kesombonganmu akan menjadi-jadi bahkan mungkin tdk akan menhargai presiden.
4. Perlu saudara ketahui bahwa saudara menjadi walikota di kota tangerang yang selayaknya saudara sebutkan pejuang sejati adalah saya karena saya sudah buktikan membantu saudara pemikiran, tenaga bahkan materi agar saudara menjadi walikota apakah saudara melupakan.itu ? , janganlah saudara mukul beduk sholat dzuhur jam 10 pagi tapi pukulah beduk setelah waktunya,dan janganlah melakukan tindakan-tindakan propaganda da sayaingatkan kembali sapapun tidak pernah melarang saudara menjadi calon Gubernur Provinsi Banten kedepan tetapi pakailah etika, nurani sebagaimana yang diajarkan oleh pendahulu-pendahulu kita, dan apabilatetap saudara tidak mengindahkan surat saya ini DEMI ALLAH saya akan melakukan perlawanan atas kesombongan dan kemunafikan yang saudara bangun saat ini.
Demikian surat ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab agar saudara menyadari tindakan-tindakan saudara yang tidak terpuji dapat dirubah untuk masa depan saudara dan keluarga.